JN-Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah di Kalimantan Selatan tahun ini menjadi istimewa, karena juga bertepatan dengan puncak Milad Satu Abad Muhammadiyah di Alabio.
Kecamatan Alabio menjadi tempat awal Muhammadiyah masuk ke Kalimantan Selatan, yaitu tepat tahun 1925. Kemudian mendapat surat pengesahan sebagai Cabang Muhammadiyah dari PP Muhammadiyah No. 253 pada tanggal 5 Maret 1930.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalsel, Ridhahani Fidzi dalam sambutan di Resepsi Milad 1 Abad Muhammadiyah Kalimantan Selatan (23/11) menyampaikan sengaja resepsi Milad 113 Muhammadiyah diadakan di Alabio.
Baca juga: Karo HKP: Humas Kemenag Harus Menjaga Reputasi dan Terkoneksi dengan Masyarakat
“Ini bukan sekadar untuk mengenang, tapi juga untuk meneguhkan bahwa dari sinilah seratus tahun silam, pertama gerakan Islam Berkemajuan menyala di Bumi Antasari,” katanya.
Dikutip dari berbagai sumber, dijelaskan bahwa Muhammadiyah masuk ke Alabio dilatarbelakangi oleh tuntutan zaman. Di mana masyarakat saat itu masih tertinggal dari segi pengetahuan, Muhammadiyah hadir dengan wujud nyata – sekolah.
Tahun 1925 bagi Muhammadiyah di Kalsel tidak sebatas deretan angka, tapi sebuah ‘janji’ yang harus ditunaikan untuk menjaga nyala cahaya Islam Berkemajuan. Sumbunya dari Jogja yang cahaya berpendar-pendar sampai di pedalaman Kalimantan.
Baca juga: Kemenag Terima Hibah 10 Ha Tanah untuk Pendirian IAIN Bima
“Janji untuk menebar ilmu, janji untuk menyembuhkan yang luka, janji untuk melepaskan dari kebodohan, janji untuk mengangkat yang lemah, dan menegakkan keadilan,” katanya.
“Dari Alabio ini semangat menyebar bagai aliran sungai, menyusuri kota, menembus dusun, dan kini menjelma sebagai jaringan kekuatan. Kini telah ada 13 Pimpinan Daerah Muhammadiyah, 84 Pimpinan Cabang, 239 Ranting yang mengalirkan rahmat ke seantero Kalimantan Selatan,” imbuhnya.
Baru setahun datang ke Alabio, tahun 1926 Muhammadiyah gerak cepat membuka layanan pendidikan yang masih menumpang, kemudian tahun 1928 berhasil mendirikan bangunan untuk sekolahan.(IMH)
