JN-Kementerian Agama menerima hibah 10 hektare tanah dari Pemerintah Kabupaten Bima untuk peningkatan kualitas pendidikan di Nusa Tenggara Barat. Hibah ini ditandai dengan Penandatanganan Naskah Perjanjian dan Berita Acara Serah Terima Hibah Aset dari Pemerintah Kabupaten Bima kepada Kementerian Agama.
Naskah perjanjian ditandatangani Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, dan Bupati Bima, Ady Mahyudi beserta para saksi dari Kementerian Agama dan Pemerintah Kabupaten Bima. Tanah ini akan digunakan untuk pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bima.
Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, menegaskan pendirian IAIN Bima ini merupakan bagian dari ikhtiar bersama antara Kemenag dan Pemerintah Kabupaten Bima dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di wilayah tersebut.
Baca juga: Wamenag Minta Madrasah Jabar Bertransformasi Jadi Center of Excellence
“Kementerian Agama akan mengambil langkah teknis secepatnya untuk memastikan harapan seluruh warga Bima segera terwujud. Kami akan mengikhtiarkan semaksimal mungkin agar IAIN segera berdiri,” ujar Kamaruddin di Jakarta, Rabu (26/11/2025). Ia juga menambahkan bahwa progres terkait pembukaan program studi dan aspek teknis lainnya sudah mulai berjalan.
Kamaruddin berharap bahwa perguruan tinggi keagamaan yang akan dibangun di Bima ini dapat bersinergi erat dengan pemerintah daerah kabupaten/kota. “Insya Allah kita akan bersama-sama mengawal transformasi Indonesia menuju ke arah yang lebih baik, menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya, memberikan penekanan pada visi jangka panjang pendirian IAIN.
Bupati Bima, Ady Mahyudi, menyebut momen penyerahan aset ini sebagai bagian penting dari ikhtiar Pemerintah Kabupaten Bima dan seluruh warganya untuk memiliki perguruan tinggi negeri pertama di Bima.Bupati Bima menyatakan pihaknya telah memiliki lahan seluas 10 hektare beserta beberapa bangunan yang berdiri di atasnya. Total aset yang dihibahkan tersebut ditaksir memiliki nilai mencapai Rp20 miliar yang akan diserahkan kepada Kementerian Agama untuk pembangunan IAIN Bima.
Baca juga: Menag: Rangkaian Seminar dan Konferensi Internasional Bukan Sekadar Forum Akademik
Ady menambahkan bahwa lokasi lahan yang dihibahkan sangat strategis, karena berdekatan dengan kantor pemerintahan, rumah sakit, dan berada di sekitaran ibu kota kabupaten. “Lokasinya sangat strategis, ada dekat dari kantor pemerintah dan fasilitas publik seperti rumah sakit. Kami berharap IAIN dapat segera beroperasi di tahun 2026 dan dapat segera membuka penerimaan mahasiswa baru,” harapnya, mencerminkan optimisme seluruh warga Bima.
Penandatanganan hibah aset ini menjadi momentum penting yang menandai semakin dekatnya realisasi pendirian IAIN Bima. Pemerintah daerah dan Kementerian Agama optimis bahwa kehadiran perguruan tinggi negeri ini akan memperkuat ekosistem pendidikan dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.(IMH)









