JN-Kementerian Sosial Republik Indonesia kembali bergerak cepat merespons erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu, 19 November 2025. Kemensos melakukan evakuasi warga ke titik aman, asesmen cepat di lapangan, dan memastikan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi bersama BNPB, Tim SAR, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, TNI/Polri, TAGANA, Kampung Siaga Bencana, serta para relawan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama.
“Kemensos langsung bergerak bersama semua unsur di lapangan. Yang penting adalah evakuasi cepat, warga selamat, dan kebutuhan dasarnya langsung terpenuhi. Dalam kondisi begini, tidak ada yang lebih utama selain menjaga keselamatan jiwa,” ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis, pada Kamis (20/10/2025).
Baca juga: Tiba di Jawa Tengah, Presiden Prabowo Akan Resmikan RS Kardiologi Emirates–Indonesia
Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lumajang telah menyiapkan dua titik dapur umum (DU) untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak, dengan total kapasitas 1.350 boks makanan per hari, dengan rincian sebagai berikut:
Di Kantor Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, dapur umum beroperasi dengan kapasitas 600 boks makanan per hari, yang didistribusikan tiga kali sehari masing-masing 200 boks pada pagi hari, 200 boks pada siang hari, dan 200 boks pada malam hari.
Sementara itu, di Kantor Kecamatan Candipuro, layanan dapur umum menyediakan 750 boks makanan per hari, terdiri dari 250 boks pada pagi hari, 250 boks pada siang hari, dan 250 boks pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan warga selama masa tanggap darurat.
Baca juga: Aset Bidang Pertahanan Rentan Disalahgunakan, Wamen Ossy Imbau TNI Amankan Tanah dengan Sertipikasi
Hingga pukul 06.20 WIB, total terdapat 963 jiwa yang mengungsi di dua kecamatan, Candipuro dan Pronojiwo.
Sebaran pengungsi di Kecamatan Candipuro tercatat berada di dua lokasi, yaitu Kantor Kecamatan Candipuro sebanyak 106 jiwa dan Balai Desa Sumber Mujur sebanyak 55 jiwa. Saat ini, sebagian besar warga Candipuro telah kembali ke rumah masing-masing setelah situasi dinilai cukup aman oleh petugas di lapangan.
Di Kecamatan Pronojiwo, para pengungsi tersebar di beberapa lokasi, yakni Balai Desa Oro-Oro Ombo yang menampung 238 jiwa, Masjid Nurul Jadid sebanyak 169 jiwa, SDN 4 Supiturang sebanyak 104 jiwa, SDN 2 Sumberurip sebanyak 131 jiwa, Bumdes Sumberurip sebanyak 26 jiwa, serta Pom Mini Supiturang yang menampung 102 jiwa. Hingga saat ini, warga di sejumlah titik tersebut masih bertahan di pengungsian sambil menunggu kondisi dinyatakan aman.
Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Pada periode pengamatan Kamis pukul 00.00–06.00 WIB, tercatat aktivitas seismik signifikan berupa 25 kali gempa letusan dan 32 kali gempa guguran. Saat ini Semeru berada pada Level IV (Awas), sehingga kewaspadaan penuh diperlukan, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
“Kami mengimbau masyarakat tetap mengikuti arahan petugas di lapangan,” ujar Gus Ipul.
Kemensos terus melakukan asesmen cepat terhadap kondisi lapangan, termasuk kemungkinan adanya korban luka atau korban jiwa. Proses pemantauan dan pendataan dilakukan bersama BNPB dan pemerintah daerah.(IMH)









